Alamat Email :

klinikrumahsehat@yahoo.com

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terimakasih anda telah mengunjungi blog Klinik Rumah Sehat "THIBBUN NABAWI", telurusuri terus blog ini untuk mendapatkan informasi pengobatan dengan sunnah medis "Nabawi"

Jumat, 05 Februari 2010

PENYAKIT ROHANI


Khatib : Drs.Nur’l Yakin, MAg

Kita sudah tahu dan yakin bahwa manusia itu terdiri dari jasmani dan rohani. Jasmani adalah bagian yang kasar, yang menurut Tuhan penciptanya, diciptakan dari tanah, seperti firmankan Allah dalam S. Sajdah ayat 7 :
Artinya : “Dan Ia (Allah) memulai penciptaan manusia itu dari pada tanah“

Adapun rohani adalah bagian yang halus, yang dirahasiakan Tuhan tentang hakekatnya. Dalam S. Al Isra’ ayat 85 Allah berfirman
Artinya : “Mereka akan bertanya kepada Engkau (Muhammad) dari hal Roh Katakanlah, soal roh itu adalah urusan Tuhanku “

Karena itu manusia tidak akan mengetahui hakekatnya untuk selama-lamanya. Yang dapat diketahui manusia rohani ini, hanyalah gejala-gejala saja. Gejala-gejala itu antara lain menangkap dan menyimpan pengertian, mengingat, berfikir, berkemauan, gembira, sedih, susah dan sebagainya.
Jasmani dan rohani itu bisa sehat dan bisa pula sakit. Sehat dan sakitnya jasmani sudah cukup jelas bagi kita. Untuk perawatan sakit jasmani, sudah tersedia dokter, obat dan rumah sakit yang amat banyak. Tetapi sehat dan sakitnya rohani, belum begitu kita ketahui, bahkan sering tidak kita hiraukan. Karena rohani ini urusan Tuhan, maka yang tahu sehat dan sakitnya itu hanyalah Dia saja. Tuhan telah memberi tahukan, bahwa rohani pada asalnya adalah sehat :
“ Dan apa-apa yang disisi Allah itu adalah baik “

Yang baik itu antara lain ialah yang sehat. Kemudian rohani itu bisa jadi sakit. Allah telah memberi tahukannya antara lain dalam S. Al baqarah ayat 10.
Artinya : “ Dalam hati (rohani) mereka ada penyakit, kemudian menambah Allah akan penyakit itu “

Dalam kenyataan kehidupan manusia, soal sakit jasmani, dijadikan persoalan yang amat besar. Karena itu diadakan Fakultas Kedokteran, sekolah apoteker, sekolah farmasi, dan sekolah-sekolah lain diadakan kursus-kursus kesehatan, diciptakannya bermacam-macam alat dan obat untuk pengobatan, dan didirikan rumah sakit-rumah sakit yang besar dan kecil untuk tempat perawatan. Semua itu dengan pengerahan tenaga, biaya dan fikiran yang hebat sekali. Tetapi untuk penyakit rohani, boleh dikata belum ada usaha yang nyata, bahkan seperti telah kita katakan diatas sering tidak dihiraukan, malah ada yang berusaha dengan sekuat biaya, tenaga dan fikiran untuk menyebarkan bibit penyebabnya kesegenap lapisan masyarakat dengan rasa bangga dan mengeruk keuntungan yang lumayan untuk kepentingan pribadi-pribadi penyebar itu. Susahnya lagi yang disebari bibit penyakit itu juga merasa senang dan bangga sehingga tersebarlah penyakit rohani yang maha hebat ditengah-tengah masyarakat manusia.
Pada hal akibat penyakit jasmani hanyalah bagi yang bersangkutan saja, sedangkan akibat bagi penyakit rohani sangat hebat, yaitu mengganggu kebahagiaan pribadi dan masyarakat manusia serta dunia dan akhirat. Untuk didunia Allah memfirmankan :
“ Nyatalah bahwa kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia sendiri “

Orang yang sehat rohaninya tidak akan membuat kerusakan itu. Prof. Dr. Abu Hanifah mengatakan : Rohani yang sakit itulah sumber / pangkal segala macam krisis dalam kehidupan manusia.
Untuk diakhirat Allah berfirman:
“ Pada hari itu (diakhirat) tidak ada gunanya harta dan anak. Kecuali orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati (rohani) yang selamat (sehat).”

Jadi menurut ayat ini orang yang berbahagia di akhirat itu hanyalah orang-orang yang rohaninya sehat selama didunia ini.
Dalam surat Al fajr ayat 27 – 39 Allah berfirman pula :
Artinya : “ Hai nafsu (rohani) yang tenang (sehat) kembalilah kepada Tuhanmu dengan keadaan redha dan diridhai. Masuklah ke dalam (golongan_ hamba-hambaku. Dan masuklah kedalam syurga Ku “

Karena itu perlu sekali kita mengetahui pengertian penyakit rohani itu, penyebabnya, gejala-gejalanya, hal-hal yang dirusakkan dan methode pengobatannya agar kita berhati-hati dan selalu dalam keadaan rohani yang sehat supaya cita-cita hidup kita untuk bahagia di dunia dan di akhirat itu tercapai.
A. PENGERTIAN PENYAKIT ROHANI
Dr. Hamzah Ya’cub memberikan pengertian tentang penyakit rohani ini sebagaimana berikut :
1. Penyakit rohani ialah sifat buruk dan merusak dalam batin manusia yang mengganggu kebagiaan
2. Penyakit rohani ialah sikap mental yang buruk, merusak dan merintangi pribadi memperoleh keridhaan Allah
3. Penyakit rohani ialah sifat dan sikap dalam hati yang tidak diridhai Allah, sifat dan sikap mental yang cenderung mendorong pribadi melakukan perbuatan buruk dan merusak.
Singkatnya dapat kita katakan bahwa penyakit rohani ialah sifat dan sikap yang buruk dan merusak rohani, yang akan mengganggu kebahagiaan manusia, merintanginya untuk memperoleh keridhaan Allah dan mendorongnya untuk berbuat buruk dan merusak. Karena itulah penyakit ini sangat berbahaya bagi manusia.

B. PENYEBAB
Tiap sesuatu baru akan terjadi kalau ada penyebabnya, tanpa sebab tidak mungkin sesuatu akan terjadi. Hal ini sudah merupakan hukum alam (sunnatullah) yang tetap. Maka begitu pulalah halnya dalam penyakit. Sesuatu penyakit tidak akan timbul (berjangkit) tanpa sebab :
Penyebab dari penyakit jasmani ialah kuman-kuman (bakteri). Sedang penyebab dari penyakit rohani ialah :
1. Nafsu. Sebab nafsu ini menimbulkan sifat dan sikap yang buruk dalam batin manusia serta mendorongnya untuk berbuat jahat
Allah berfirman :
Artinya : “ Sesungguhnya nafsu itu hendak mendorong (manusia) kepada kejahatan. “ (S. Yusuf: 53)

Bahkan Allah memperingatkan, bahwa apabila nafsu itu dituruti akan membawa rusak segala-galanya, yang ada di langit, dibumi dan yang ada pada langit dan bumi itu.
Artinya : “ Dan jikalau kebenaran itu tunduk kepada hawa nafsu mereka, sungguh akan rusaklah langit, bumi dan apa yang ada pada keduanya “ (S. Al Mu’minun 71)

2. Syetan. Sebab syetan itu berkeinginan agar manusia mengerjakan yang keji dan yang mungkar, serta berkecamuknya di kalangan umat manusia itu permusuhan dan kemarahan. Kalau ini sampai terjadi akan hilanglah kebahagiaan manusia dan Allah akan menjadi marah. Allah memfirmankan:
Artinya : “ Karena sesungguhnya syetan itu mendorong manusia untuk berbuat keji dan mungkar “ (S. An Nur 21)
” Keinginan syetan itu hanyalah hendak membuat bersimaha rajalelanya diantara manusia permusuhan dan kemarahan “ (S. Al Maidah 91)

3. Orang kafir. Sebab orang kafir ini tidak senang kalau umat Islam memperoleh rahmat dari tuhan. Allah memberitahukan :
Artinya : “ Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tidak suka, jika Allah menurunkan atas kamu kebaikan “ (S. Al baqarah 105)

Untuk menghalangi turunnya kebaikan Allah kepada umat Islam itu mereka akan selalu memerangi umat Islam, Allah berfirman:
Artinya : “ Dan mereka akan tetap memerangai kamu, sehingga mereka memalingkan kamu dari agamamu “ S. Al-Baqoroh: 217)

Perang ini mereka lakukan dengan dua cara :
a. Perang panas, yaitu dengan senjata api (bedil)
b. Perang dingin, yaitu dengan senjata kebudayaan, dengan membuat sarana-sarana yang mengobarkan nafsu dan menyenangkan syetan, sehingga umat Islam menjadi umat yang bergelimang didalam kemaksiatan
Untuk tujuan itu mereka keluarkan biaya yang tidak sedikit, seperti telah diberitahukan Tuhan, dan terlibat dalam kenyataan :

Allah berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang kafir itu menafkahkan hartanya untuk menghalangi kamu dari jalan Allah “ (S. AL Anfal 36)

Mengikuti jalan Allah itu adalah keridhaan Allah. Jadi orang kafir merintangi umat Islam dari keridhaan Allah. Karena itu mereka (orang kafir) adalah menyebabkan penyakit rohani pada umat Islam.

C. GEJALA
Setiap penyakit mempunyai gejala, yaitu tanda-tanda yang menyatakan bahwa seseorang terserang oleh sesuatu penyakit, Umpamanya: pegal linu, kepala pusing dan salesma mengalir adalah tanda-tanda dari penyakit influenza.
Penyakit rohani ini mempunyai gejala-gejala tertentu : gejala-gejalanya antara lain ialah :
1. Gelisah dan keluh kesah
Allah berfirman:
“ Dan barang siapa yang berpaling dari mengingat Allah, maka sesungguhnya baginya adalah kehidupan yang sempit “ (S. Thoha 124)

Menurut A. Hasan yaitu kehidupan yang sempit dalam lapangan rohani. Menurut Dr. Zakian Derajat manifestasi kesempitan rohani itu ialah rasa gelisah, keluh kesah, takut, putus asa dan sebagainya. Menurut Dr. Abu Hanifah inilah sumber dari segala macam krisis yang timbul di dalam kehidupan manusia.
Memanglah orang yang dalam keadaan gelisah dan takut perbuatannya sering tidak menentu (ngawur).
Tetapi orang sehat rohaninya tidak akan merasa gelisah dan takut apabila putus asa. Allah berfirman :
Artinya : “ Sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa takut dan tidak pula pernah bersedih “ (S. Yunus 62)

2. Pendangkalan rasa, yaitu tidak cepat terkesan dengan rahmat Allah. Sesungguhnya dia telah banyak menerima rahmat Allah, tetapi ia belum juga merasakan dan belum juga mau berterima kasih. Bahkan dia menerima rahmat Allah itu dengan sikap dan perbuatan durhaka. Apabila ia mengalami malapetaka baru ia sadar. Allah berfirman :
Artinya : “ Maka apabila manusia itu ditimpa malapetaka, ia menyeru Tuhannya dan kembali kepada Nya, tetapi kemudian apabila ia memperoleh rahmat dari Allah sebahagian dari mereka mempersekutukanNya “
3. Liar terhadap kebenaran. Kebenaran itu dari Allah :
“ Kebenaran itu dari Tuhanmu “ (S. Ali Imran 60)

Orang-orang yang sakit rohaninya tidak senang kepada kebenaran itu.
Allah berfirman :
Artinya : “Dan apabila disebut nama Allah semata, tidaklah senang hati orang-orang yang tidak beriman dengan hari akhir itu, tetapi apabila disebut orang-orang selain Allah, ketika itu mereka menjadi gembira “ (S. Az zumar 45)

Umpama dalam ceramah, khutbah dan kuliah, apabila yang dikemukakan sebagai alasan atau dalil adalah ayat-ayat Qur’an atau Sunnah, ia kurang senang atau belum puas, malah kadang-kadang mengejek, tetapi apabila yang dikemukakan sebagai dalil dan alasan itu kata Profesor Insinyur, Drs.. dan SH. Ia akan menjadi senang, puas dan dinyatakan sebagai ilmiah.
4. Berpurbasangka buruk
Allah berfirman :
Artinya : “Dan apabila orang-orang munafik dan orang-orang yang pada hatinya ada penyakit mengatakan, tidak adalah yang dijanjikan oleh Allah dan rasulNya, melainkan tipuan semata” (S. Al Ahzab 12)

Mereka mengatakan ini sebelum mengadakan penyelidikan dan mengadakan experimen. Jadi sebelum dibuktikan kebenarannya. Jadi dengan purbasangka buruk saja.
5. Suka menghasut (memfitnah)
Allah berfirman :
Artinya : “Sesungguhnya jika tidak berhenti orang munafik dan mereka yang dihati-hatinya ada penyakit dan penghasut-penghasut di Madinah, niscaya Kami izinkan kamu memerangi mereka kemudian mereka tidak akan bertetangga denganmu melainkan sedikit saja “ ( S. Al Ahzab 60 ).

Ayat ini :
a. Menyejajarkan orang munafik dan orang yang berpenyakit rohani dengan penghasut
b. Jadi golongan itu tidak disenangi (diridhai) Allah
c. Jadi penghasut adalah menghalangi keridhaan Allah. Dengan demikian merupakan gejala penyakit rohani (penyakitnya sendiri)
6. Lemah dan daya amal. Orang yang sehat rohaninya pasti akan kuat/giat beramal. Karena pada dasarnya manusia dikirim Allah kebumi ini adalah untuk beramal, agar tugas yang dipikulkan Allah kepadanya terlaksana sesuai dengan rencana dengan daya amal yang lemah. Kalau ada tanda-tanda kelemahan amal, tentu ada sesuatu yang tidak beres disana. Itulah beberapa gejala penyakit rohani itu.

D. MACAM-MACAM PENYAKIT ROHANI
Penyakit rohani ini amat banyak, yaitu segala macam sifat dan sikap mental yang mengganggu kebahagiaan, merintangi untuk memperoleh ridha Allah dan yang mendorong untuk berbuat buruk. Tetapi disini akan kita bicarakan beberapa saja diantaranya, yaitu :
1. Nifak. Orang yang punya penyakit ini disebut munafiq mereka mengatakan apa-apa yang tidak ada di dalam hati mereka. Allah memfirmankan :
Artinya : “Dan sebahagian dari pada manusia berkata : kami telah beriman kepada Allah dan hari akhir, pada hal mereka buka orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman pada hal mereka tidak lain, melainkan menipu diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadarinya. Dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka, dan bagi mereka azab yang pedih, tersebab mereka telah berdusta” (S. Al Baqarah 8,9,10)

Azab bagi orang yang berpenyakit ini amat hebat yaitu dikerak (intip) nya neraka.
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu pada keraknya dari neraka” (S. An Nisa’ 145)

2. Hasad (=iri hati), yaitu orang yang benci kepada orang yang diberi nikamt oleh Allah dan ingin agar nikmat itu terlepas dari padanya. Penyakit ini menghabiskan semua pahala amal yang telah dikerjakan, Nabi menyabdakan :
“Jauhilah iri hati, karena ia akan memakan semua kebaikan (pahala) sebagaiaman api memakan kayu bakar yang kering “ (HR. Abu Daud)

3. Sedih, duka cita, lemah kemauan, malas, pengecut, kikir, senang berhutang, dan senang menganiaya, sebab itu Nabi Muhammad menganjurkan agar selalu membaca do’a untuk berlindung kepada Allah, agar ia jangan terkena penyakit tersebut. Kalau bisa pada setiap sesudah sholat atau sebelum membaca salam.
“Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari pada kesedihan, kedukaan, kelemahan, malas, pengecut, kikir, banyak hutang dan kezaliman manusia “.

4. Tabzir (mubazir) = menyia-nyiakan harta. Allah memfirmankan :
“ Sesungguhnya orang-orang yang mubazir itu adalah kawan-kawannya syetan “ (S. Al Isra’ 27)

Syetan adalah penyebab penyakit rohani, maka orang yang menjadi kawannya, tentu telah dihinggapi penyakit rohani itu.
5. Ananiyah = egoistis – mementingkan diri sendiri.
Allah memfirmanakan :
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah bersaudara” (S. Al Hujurat 14)
“Sesungguhnya umatmu ini, umat yang satu” (S. Al Anbiya 92)

maka kalau umat Islam mementingkan diri sendiri saja, berarti dia durhaka kepada Allah. Orang durhaka dimarahi Allah. Jika orang yang mementingkan diri sendiri, merintangi keridhaan Allah, jadi ia berpenyakit rohani.
6. Al Bukhtan = berdusta = mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Berdusta ini salah satu tanda munafiq. Munafik adalah orang yang berpenyakit rohani. Berdusta tidak diridhai oleh Allah dan juga oleh manusia.
7. Takabbur = membesarkan diri = merasa diri lebih dari orang lain. Allah menyabdakan :
“Takabbur itu adalah selendangKu” (Hadits Qutsi)

maka kalau manusia memakainya sangat dimarahi oleh Tuhan.
Itulah beberapara diantara sekian banyak penyakit rohani, kalau mau memperdalamnya silahkan membaca buku-buku akhlaq.

E. KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN PENYAKIT ROHANI
Oleh setiap penyakit tentu ada yang dirusakkannya. Makin berat penyakit itu makin besar/berat kerusakan yang ditimbulkannya. Begitu juga penyakit rohani menimbulkan bermacam-macam kerusakan antara lain :
1. Merongrong ketenangan, ini berarti meruntuhkan kebahagiaan
2. Menjauhkan diri dari Tuhan. Sifat-sifat yang ditimbulkannya, dimarahi Tuhan, dan menjadikan manusia jadi durhaka kepada Tuhan
3. Melemahkan daya amal. Kalau malas beramal akan membawa kerugian bagi akhirat kita
4. Menimbulkan psiko neurosa. Mulanya terjadi ketidakberesan pada saraf, kemudian merubah sikap terhadap diri sendiri dan orang lain, dengan sikap buruk
5. Merusak jasmani. Kini sudah dibuktikan bahwa banyak penyakit jasmani, yang disebabkan oleh sakitnya rohani. Kini sudah dikembangkan suatu ilmu yang bernama psychosomatik, yaitu ilmu yang mempelajari dan mengobati penyakit jasmani yang disebabkan oleh sakit rohani. Banyak sudah dicobakan orang pengobatan penyakit jasmani yang disebabkan oleh sakit rohani itu dengan do’a, zikir dan sholat. Hasilnya amat memuaskan. KH, SS Jami’an telah membukukan kasus-kasus yang dihadapi beliau di RS. Cipto Jakarta dengan judul “Islam Psychosomatic”.

F. METHODE PENGOBATANNYA :
Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Bagi setiap penyakit itu ada obatnya” (HR. Muslim)

Dalam mengobati penyakit rohani ini ada methodenya sendiri , antara lain :
1. Beragama/beriman, Allah berfirman :
“Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh adalah kebahagiaan bagi mereka dan tempat kembali yang baik” (S. Ar Ra’du 29)

yang berbahagia ialah yang sehat rohani :
Menurut Islam kebahagiaan itu ialah masuk syorga, Allah berfirman :
“Dan Adapun orang-orang yang berbahagia itu, tempatnya didalam syorga, mereka kekal didalamnya “ (S. Hud 108)
yang bisa masuk syorga itu ialah yang sehat rohaninya. Allah berfirman:
“Pada hari itu tidak ada gunanya harta dan anak. Kecuali yang datang kepada Allah dengan rohani yang sehat” (S. Asy Syu’ara’ 88-89)

Agama diturunkan Allah untuk obat rohani memang.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran (agama) dari Tuhanmu, untuk obat bagi rohani” (S. Yunus 57).

2. Tobat = Menyesali atas segala kesalahan meninggalkan kesalahan itu Bertekad tidak akan mengulangi lagi untuk selama-lamanya.
Orang yang telah tobat ini, menjadi bersih/sehat rohaninya kembali.
Nabi Menyabdakan :
“Orang yang tobat dari dosa sama seperti orang yagn tidak berdosa (HR. Baihaqi) .

Bahkan Allah dalam surat Furqan 70 bemfirman :
“Kecuali orang-orang yang tobat, dan beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka itu diganti Allah kejahatannya dengan kebaikan, dan Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang”.

Jadi orang-orang yang telah tobat, akan diganti oleh Allah kejahatannya dengan kebaikan. Dengan demikian, kejahatan karena sakit, kebaikan karena sehat. Jadi tobat menyembuhkan penyakit rohani.
3. Mawas diri (waspada). Nabi menyabdakan :
“Berbahagialah orang yang sibuk dengan aibnya sendiri, dari pada dengan aib orang lain (HR. Al Bazar).

Mawas diri ialah memandang dalam segala gerak-gerik badan dan batin. Orang yang seperti ini, tidak mungkin akan melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk. Karena setiap perbuatan buruk itu akan jelas nampak olehnya. Jadi dengan kewawspadaan penyakit rohani dapat disembuhkan.
4. Sadar. Sadar yaitu mengerti dan menghayati. Maka yang sadar tidak akan mau mengerjakan yang buruk. Sebab ia mengerti bahwa itu buruk, dan menghayati keburukannya
Dengan demikian untuk penyembuhan penyakit rohani, pengertian harus diperhalus/diperdalam, dan penghayatan kepada yang baik diperbanyak. Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu, apabila mengenai mereka gangguan syetan, mereka ingat dan mereka sadar. “ (S. Al A’raf)

karena itulah mereka tidak bisa dihinggapi penyakit rohani. Sebab begitu penyebabnya mengenai mereka, mereka cepat ingat dan sadar.
“Sesungguhnya hamba-hambaKu (taqwa) tidak ada kekuasaan bagimu (syetan) atas mereka” (S. Al Hijr 42).
5. Ibadat. Terutama sholat, zikir, dan do’a
“Yang beriman dan tenteram hati mereka dengan ingat kepada Allah. Ketahuilah dengan ingat kepada Allah, bisa tentram hati manusia” (S. Ar Ra’du 28)

Hati yang tentram adalah tanda sehat. Untuk mengingat Allah itu yang utama adalah sholat.
“Dirikanlah sholat untuk mengingat Aku” (S. Thoha 14)

sedang do’a adalah jantung ibadah.
“Do’a itu adalah jantung ibadah.” (HR. Turmudzi)

jadi dengan ibadah terutama sholat, zikir dan do’a akan membuat rohani sehat.
6. Amal-amal sholeh yang lain
“Demikianlah, barang siapa yang membesarkan syi’ar agama Allah sesungguhnya itu adalah bukti dari pada rohani yang sehat” (S. Al Hajj 32)

itulah diantara lain, metode pengobatan penyakit rohani itu. Karena itu marilah beragama dengan baik, beribadat, berdo’a, berzikir dan beramal sholeh yang banyak, agar rohani kita selalu sehat.

G. ROHANI YANG DITERIMA ALLAH
Seperti yang telah diterangkan diatas rohani itu asalnya sehat. Tetapi setelah datang kedunia ini, karena beberapa sebab ia menjadi sakit. Kemudian Allah menurunkan agamanya, sebagai obatnya, karena Allah menghendaki agar ia tetap sehat, sebab Ia baru mau menerima kembali, kalau dalam keadaan sehat.
“Kecuali orang yang datang kepada Allah dengan rohani yang sehat “ (S. Asy Syuara’ 89).

Kalau datang dalam keadaan sakit harus diobat dulu di dalam neraka. Setelah sehat, baru boleh datang menghadap. Sedang untuk menghadap didunia ini saja (dengan sholat) harus suci dari najis dan hadats, juga dari dosa.
Karena itu marilah kita pelihata kesehatan rohani kita dengan mengamalkan semua perintah Allah dan menghentikan semua larangan Nya.
Bayangkan kalau semua orang bersedia kembali kepada diri sendiri dahulu, sebelum berkeinginan untuk melihat, mengoreksi dan menilai orang lain, bayangkan bila semua orang demikian. Dan mendasarkan seluruh aktifitasnya pada hati yang bersih dan tak disertai kedengkian, kesombongan maka akan terwujud masyarakat yang damai dengan hati sejuk.

Tidak ada komentar:

MENGENAI SAYA

Foto saya
Klinik Rumah Sehat "Thibbun Nabawi" adalah Klinik pengobatan yang menghidup sunnah medis NABAWI, yaitu Pengobatan dengan Konsep Kesehatan RASULULLAH SAW. QS. Asy-Syuraa : 80. "Dan apabila aku sakit, maka Dia-lah (Allah Swt) yg menyembuhkan.

MELAKUKAN TERAPI :

1. OBAT ALAMI (Extract Herbal)
2. AL-HIJAMAH (Bekam)
3. ACCUPRESURE (Refleksi)
4. RUQYAH

Penelusuran tentang herbal : (cari di kotak bawah ini)


STRESS

Ruang Konsultasi

Anda bisa konsultasi kesehatan dan bagaimana memperoleh obat herbal di Kilinik Rumah Sehat "Thibbun Nabawi."
email : klinikrumahsehat@yahoo.com

BUKU FAVORIT

  • Iridologi
  • Kedokteran Islam
  • The Miracle of Enzym